Di Restoran Oasis, budaya Belanda dan Indonesia melebur. Rijsttafel atau cara penyajian dan bersantap khas yang di tawarkan restoran ini menggambarkan perpaduan budaya tersebut. Kesan berbeda dan unik makin terasa mengingat restoran merupakan bangunan tua bekas ruamh Tuan F Brandenbrug can Oltsende.
Hampir semua ruangan masih asli sejak awal rumah berdiri. Hanya kamar kecil/kamar mandi yang di rombak menjadi modern tetapi tetap padu dengan bagian lain rumah ini.
Salah satu sisi yang bernilai sejarah adalah lukisan kaca patri besar yang ada di ruangan Sumatera. Lukisan kaca ini menggambarkan sosok humanis Belanda, Desiderius Erasmus. Gambar pada kaca di rancang oleh perancang Belanda, Robert Deppe, dan di kerjakan oleh JJR Engel di Jakarta.
Rumah 2 lantai yang berdiri atas lahan seluas 2.000meter persegi itu memiliki sejumlah ruangan. Beberapa ruangan dijadikan ruang pricat untuk tamu khusus yang ingin mengadakan acara sendiri. Beberapa kali restoran ini dijadikan tempat resepso pernikahan pengantin dari mancanegarayang terbiasa hanya mengundang 100-150 orang dalam resepsi.
Adapun di lantai atas rumah ini terdapat satu ruangan besar. Ruangan ini menjadi tempat tidur utama dengan pemandangan menghadap ke Jalan Raden Saleh. Kini ruangan ini juga menjadi pilihan ruang privat dan bisa disekat menjadi dua ruangan kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar